Adab-Adab Memberi Salam
- Ucapkanlah salam sebanyak tiga kali jika berada dikhayalak supaya semua dapat mendengarinya. Anas r.a menyebut , " sesungguhnya Nabi s.a.w apabila mengucapkan suatu kalimat, baginda mengulanginya tiga kali. Dan apabila baginda datang kepada suatu kaum, baginda memberi salam kepada mereka tiga kali" (Hadis Riwayat Al-Bukhari)
- Sunnah bagi orang menaiki kenderaan memberikan salam kepada orang yang berjalan kaki. Manakala orang yang berjalan kaki memberi salam kepada orang yang duduk . Sementara, orang yang sedikit kepada yang banyak , dan orang yang lebih muda kepada yang lebih tua. Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w bersabda, " Hendaklah yang muda terlebih dahulu memberi salam kepada yang tua, yang berjalan kepada yang dudu dan yang sedikit kepada yang banyak.." Dan dalam suatu riwayat menyebut, " dan yang berkenderaan kepada yang berjalan" (bukhari 6231, 6234 dan muslim 2160)
- Disunatkan memberi salam dalam nada tegas dan jelas dan demikian pula ketika menjawabnya, kecuali jika di sekitarnya ada orang-orang yang sedang tidur. Ini bermakna tiada istilah 'menjawab salam di dalam hati ' kerana kita hendaklah menjawab salam yang diberikan supaya pemberi salam dapat mendengar jawapan salam tersebut. Di dalam hadis Miqdad bin Al-Aswad disebutkan , " dan kami pun memerah susu(binatang ternak) hingga setiap orang dapat bahagian minum dari kami, dan kami sediakan bahagian untuk Nabi s.a.w . Maka Nabi pun datang dimalam hari dan memberikan salam yang tidak membangunkan orang yang sedang tidur, namun dapat didengar oleh orang yang bangun . " (HR . Muslim)
- Disunatkan memberi salam ketika masuk dan meninggalkan masjis. Hadis Rasulullah .s.a.w menyebut, " Apabila salah seorang kamu sampai di suatu majlis hendaklah dia memberi salam . Dan apabila hendak keluar, hendaklah memberikan salam, dan tidaklah yang pertama berhak daripada yang kedua. " (HR. Abu daud dan Disahihkan oleh Al-Albani)
- Disunatkan memberi salam ketika masuk ke rumah sekalipun rumah itu kosong . Hal sedemikian ditegaskan oleh Allah melalui firmannya didalam surah An-Nur ayat 61, "... Maka apabila kamu masuk ke mana-mana rumah hendaklah kamu memberi salam kepada (sesiapa yang seperti) kamu dengan memohon kepada Allah cara hidup yang berkat lagi baik...' sementara itu, Ibnu Umar r.a menjelaskan, " Apabila seseorang akan masuk ke suatu rumah yang tidak berpenghuni, maka hendaklah dia mengucapkan, Assalamu'alaina wa 'ala 'ibadillahis solohin." (HR. Bukhari didalam Al-Adab Al-Mufrad, dan disahihkan oleh Al-Albani)
- Makruh memberi salam kepada orang yang sedang buang hajat . Ibnu Umar r.a menyatakan, " Bahawasanya ada seseorang datang ketika Rasulullah s.a.w sedang buang air kecil, dan orang itu memberi salam . Maka Nabi tidak menjawabnya." (HR Muslim)
- Disunatkan memberi salam kepada kanak-kanak .Dari Anas r.a berkata, " Bahawasanya ketika ia melalui sekumpulan kanak-kanak dia memberi salam, dan dia mengatakan, "Demikianlah
yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w . " ( Muttafaq'alaih). - Tidak memulakan memberikan salam kepada Ahli Kitab . Rasulullah s.a.w. bersabda, " janganlah kalian terlebih dahulu memberi salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani..." (HR. Muslim)
- Dan apabila mereka yang memberi salam maka kita jawab dengan mengucapkan 'Wa' alaikum' saja. Imamm Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis daripada Anas bin Malik katanya, Rasulullah s.a.w bersabda, " Apabila kamu diberi salam oleh Ahli Kitab, jawablah 'wa'alaikum".
- Disunatkan memberi salam kepada orang yang dikenali ataupun tidak dikenali. Abdullah bin Umar r.a menyebut, ada seseorang bertanya kepada Nabi s.a.w, " Islam yang manakah yang paling baik? Jawab Nabi, " Engkau memberikan makanan dan memberi salam kepada orang yang telah kamu kenal dan yang belum kamu kenal. " (Muttafaq'alaih)
- Disunatkan menjawab salam orang yang menyampaikan salam melalui orang lain . Hal tersebut dinyatakan melalui sebuah hadis, Pada suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah s.a.w , lalu berkata, " Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam untukmu. Maka Nabi menjawab, "'alaika wa 'ala abikas salam." (HR . Abud Dawud dan Dihasankan oleh Al-Albani)
- Dilarang memberi salam dengan isyarat kecuali wujud keuzuran atau keadaan yang tidak mengizinkan. Antaranya, sedang solat, bisu atau orang yang akan beri salam itu jauh jaraknya . Di dalam hadis Jabir bin Abdillah r.a diriwayatkan, Rasulullah s.a.w bersabda, " Janganlah kalian memberi salam seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani, karena sesungguhnya pemberian salam mereka memakai isyarat dengan tangan." (HR Al-Baihaqi dan dinilai hasan oleh Al-Albani)- Sumber dari Majalah Al-Islam keluaran Januari 2012-
No comments:
Post a Comment